1. KUNINGAN (BRASS)

Kuningan adalah material campuran dari logam tembaga (Cu) dengan zinc (Zn). Kuningan memiliki daya tahan terhadap korosi dan kebocoran, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai material pembuatan keran air. Keran air kuningan ada yang dipasarkan tanpa lapisan plating, cocok untuk kamar mandi bergaya klasik Baroque dan juga ada yang diberi lapisan plating sehingga lebih tahan lama dan juga tampilannya menjadi lebih menarik. Keran air yang dibuat dari material kuningan biasanya berusia pakai lebih panjang dan juga dipasarkan dengan harga yang lebih mahal dibandingkan keran dari jenis lainnya. Namun material kuningan supaya mudah diproses perlu dicampur timbal atau timah hitam (Pb). Sesudah 2014, pembatasan kandungan timbal dalam produk keran diperketat dalam standar industri dunia hingga 0,25% karena timbal dikenal merugikan kesehatan manusia. Untuk memenuhi standar tersebut, produsen keran air menggunakan bahan tambahan lain dalam proses pembuatannya.

 

2. BAJA TAHAN KARAT (STAINLESS STEEL)

Keran yang dibuat dari material stainless steel adalah opsi yang lebih murah dari segi harga dibandingkan rekannya yang terbuat dari material kuningan. Walaupun disebut baja tahan karat, material ini pun bukannya anti karat 100%. Kesalahan dalam proses produksi dan ketidakmengertian penggunanya dapat membuatnya rusak akibat korosi. Tingkat daya tahan keran air dari material stainless steel berada di bawah keran air dengan material kuningan. Namun dengan perkembangan teknologi, material stainless steel yang digunakan pun bertambah kuat. Nihilnya kandungan timbal dalam keran stainless steel pun menjadi nilai tambah bagi kesehatan manusia. Keran stainless steel yang berkualitas baik umumnya menggunakan stainless steel 304 atau bahkan stainless steel 316 yang lebih tahan terhadap kandungan asam. Pastikan dalam memilih keran stainless steel terdapat pencantuman jenis stainless yang digunakan. Jika hanya tercantum ‘stainless steel’, biasanya mutu keran air tersebut kurang baik.

 

3. ZINC ALLOY

Zinc Alloy adalah logam campuran dari seng (Zn) dengan aluminum (Al), magnesium (Mg) dan tembaga (Cu). Campuran logam ini disebut dengan nama zamak. Material ini umumnya digunakan sebagai material pembuat keran yang bermutu rendah. Keunggulannya adalah harganya yang cukup murah sehingga sangat mudah ditemui di pasaran. Tingkat daya tahannya sangat rendah dibandingkan rekan-rekannya yang terbuat dari kuningan dan baja tahan karat atau stainless steel. Keran jenis ini akan mudah sekali lapuk dan cepat mengalami korosi dibandingkan kedua rekannya yang disebut di dua pin di atas tadi.

 

4. PLASTIK

Ini adalah alternatif keran yang paling murah harganya. Nilai tambah dari keran dari material plastik ini adalah tidak memiliki kandungan timbal sama sekali. Namun karena daya tahannya yang lebih rendah dibandingkan keran dari material logam, keran jenis ini lebih baik digunakan pada area-area yang terlindung dari cuaca.

 

5. BABET

Tidak jelas asal muasal arti nama ini, tetapi jenis material logam yang memiliki kemiripan dalam penyebutan adalah babbit. Babbit sendiri adalah suatu jenis logam campuran dengan dasar logam timah putih yang biasanya disebut sebagai tin alloy. Berbeda dengan babet yang materialnya berwarna abu-abu suram, material babbit justru mengkilap. Istilah babet sendiri biasanya sering kita dengar dalam area penjualan keran air. Anehnya, istilah ini tidak ada dalam istilah kimia sehingga kita bisa berasumsi bahwa stilah babet adalah istilah salah kaprah untuk keran dengan material zinc alloy yang biasanya diberi finishing chrome mengkilap. Sama halnya dengan istilah buljoin yang adalah istilah salah kaprah dari ball joint dalam dunia otomotif. Atau istilah air aqua yang adalah istilah salah kaprah untuk menyebut semua jenis air minum dalam kemasan.

 

Sumber: https://www.klopmart.com/article/detail/tips-memilih-keran-air-jenis-material